Ruang
- P. A. Ikhsanudin
- Jan 13, 2018
- 1 min read
Bising..
Bergeruduk.. Mengalir dalam nadi Apa yang ku dapat dalam hari Inderaku merekam suatu esensi Memaksa masuk sungguh dalam Seperti sinar senja Menginjak masuk matahari di ujung pandang Darahku melilit dalam otak Mencampur manis keji dialektis sekali Merubah ragaku dengan beragam jiwa
Riuh sekali.. Aku mendengar suara suara Kesedihan yang menyenangkan Yang menyeringai seram dalam keceriaan Bahagia atau takut bukan pilihan Tertawa dengan bahak Melantunkan simfoni magis yang piawai Tak kalah manis Tak kalah bengis Merintih bahagia sekali Bagai penafsir takdir
Hentikan! Jangan menjadi lucu Lucu tak lagi bermuara tawa Kau bodoh saja Supaya semuanya pintar Menjadi filsuf tanpa rasio Fakir emosi

Diam! Curilah emas! Kecuali kau bergeming Dalam lantunan keterlambatan Syahdu sekali Seimbang dalam geram Malu niscaya sendu yang berani
コメント